Selasa, 24 Januari 2012

Revolusi Mahasiswa Kampus Ushuluddin

Sebuah tulisan untuk sahabat- sahabat yang masih berada di fakultas Ushuluddin, IAIN Ar-Raniry.

Saya ketawa melihat beberapa status mahasiswa Fakulti Ushuluddin. Termenung dengan kata mereka. Saya memikirkan untuk mengkritik. Ya, mengkritik. Kenapa? Jika hanya berbicara melalui tulisan atau lisan, sesiapa saja boleh, tapi praktikalnya, "sendiri mau tau."

Krisis kepimpinan yang berlaku di Ushuluddin tidak dinafikan lagi. Kreativiti mahasiswa baik HMJ, BEMAF dan Mushalla az-Zhilal semakin berkurang. Akhirnya saling menyalahkan antara satu sama lain. Dan pada akhirnya, keluarlah perkataan ini, "mengapakah Ushuluudin di anggap sebagai Fakultas "Buangan" dan tidak ter"favorit".

Melihat dari keadaan inilah, saya merasa terpanggil untuk mengkritik beberapa hal yang berkaitan dengan isu kemahasiswaan di Ushuluddin, baik kepimpinan mahupun di peringkat mahasiswa.

Rata-rata 'friend' yang terdapat di dalam akaun Facebook saya, boleh dikatakan ramai jugalah mahasiswa Ushuluddin, baik alumni atau tidak. Dalam rata-rata itulah, saya membuat kajian dan persoalan-persoalan yang saya tanyakan sendiri terhadap mahasiswa yang menuntut di Ushuluddin.

Antara jawapan yang saya dapati,

1. 90% adalah, ini bukan fakultas yang kami mahu."
2. 93% mengatakan kami kurang baca buku, mau lulus kuliah aja.
3. 85% status di Facebook mereka adalah mengenai pacaran dan cinta. (termasuk pemimpin mereka sendiri)

Sebenarnya apakah mereka fahami apa itu Ushuluddin sehingga menjadi Fakulti dunia ketiga? Mencari jawapan tak kunjung habis jika tidak bergerak mencari solusi.

Banyak hal yang perlu di lihat tentang cara mahasiswa itu sendiri. Meniru di dalam kelas (mahasiswa Malaysia sama saja!), sampah berselerakkan, tiada usaha untuk meningkatkan mutu pencapaian akademik mahasiswa (bagi MHJ-HMJ dan BEMAF), Amar Ma'ruf Nahi Mungkar tidak di jalankan oleh pihak yang berwajib dan sebagainya. Lalu di bincangkan untuk mencari solusi di kantin dan hanya omongan kosong. Hanya imiginasi yang tak dapat di realisasikan.

Minta maaf! Jika kalian terasa hati dengan kritikan ini! Dan inilah hal yang kalian harus sedari. 4 tahun saya di sini, maka segala-galanya sudah di depan mata. Saya sudah sampaikan melalui lisan, juga melalui tulisan. Mungkin sewaktu debat kandidat, sering memperdengarkan taburan janji-janji dan kata-kata manis untuk menyokong hal seperti ini. Di dalam hati ini, "Ah! Omongan kosong semua ini."

Sering mendengar, ingin membawa Ushuluddin lebih hebat, lebih maju dan tinggi. tetapi hanyalah sekadar retorik seperti masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Tak kira dia dari az-Zhilal atau bukan. Soalnya di sini adalah, bagaimana untuk mencari dan memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan kes-kes (kasus) yang terjadi di Ushuluddin (etc: jenayah akademik mahasiswa, nyontek, pacaran, kurang membaca buku, dan sebagainya.)

Sungguh! letih mendengar hal-hal seperti ini. Belum lagi saya mengkritik tentang hal yang berkaitan dengan penggubalan undang-undang KBMI(Keluarga Besar Mahasiswa Institut) yang tahun lepas di ubah sesuai mengikut hawa nafsu serakah bagi kepentingan kelompok tertentu! Mengapa saya waktu itu sebagai Ketua Majlis Perwakilan Mahasiswa-Fakulti Ushuluddin tidak di panggil untuk membahas undang-undang tersebut di Jantho malah di sisihkan? (mengapa buat di Jantho? sangat jauh daripada IAIN) Mungkin adalah sebab saya aktivis Lembaga Dakwah Kampus, IAIN AR-Raniry.

Semuanya saya sebutkan ini adalah berdasarkan adanya kepentingan di dalam Kampus! Tidak saya nafikan hal ini menjadi hal utama dalam mencapai hal yang di inginkan. Tetapi jika janji-janji dan kata-kata manis itu sebagai pencuci mulut, hanya dasar kemenangan munafik semata-mata.

Fikir-fikirkanlah sahabat-sahabat yang di Ushuluddin, jangan bersilat di lidah, tapi di hati kecut untuk bertindak. Mahasiswa di Ushuluddin mempunyai inovasi dan kreativiti yang tinggi. Gunakan kelebihan kalian dalam menggerakkan program-program yang bermanfaat buat Fakulti kesayangan kalian.

"Mahasiswa Pemangkin Ummah"

Abdullah Hakimi Bin Zanal Abidin
25 Januari 2012
Blang Kreung
Tulisan ini bersifat peribadi, bukan atas nama PKPMI-CA, AFSIC dan LDK Ar-Risalah, IAIN Ar-Raniry

Tiada ulasan: