Sabtu, 22 Jun 2013

Al-Qiyadah wal Jundiyyah 1: Kewajiban Beramal Jama'i


Kaidah Usul Fiqh menyatakan:
"Sesuatu yang tidak sempurna perlaksanaan perkara wajib kecuali dengannya, maka ia adalah wajib."
Sesebuah organisasi yang kuat adalah organisasi yang tersusun dan rapi. Ia mesti bergerak melalui ber-amal jama'i. Tujuan yang direncanakan oleh sesebuah organisasi tidak mungkin akan di capai tanpa adanya satu gerakan bersama yang terorganisasi.

Dalam menggerakan sesebuah organisasi, visi dan misi adalah hal yang paling utama. Dan ia merupakan kewajiban setiap muslim untuk mewujudkannya. Dan visi dan misi ini hanya dapat dicapai dengan adanya organisasi dan harus melalui amal jama'i. 


Apa itu Amal Jama'i?


Kata amal jama'i di bahagi kepada dua kata yang berasal dari bahasa arab: ''Amal'' dan "Jama'i". Amal bermaksud perbuatan, sikap, dan pekerjaan, sedangkan kata jama'i bermaksud, banyak, ramai atau bersama-sama. Jadi apabila kita gabungkan kedua-duanya, maka ia disebut sebagai pekerjaan yang dilakukan secara beramai-ramai atau bersama-sama (yang menunjukan kepada bilangan yang ramai.)

Dalam hal ini, ia berkaitan dengan pembahagian tugas sehingga semua petugas-petugas di dalam organisasi sudah dapat dikenal pasti kemampuan dan kebolehannya dalam melaksanakan tugas tersebut. Dan hasilnya, organisasi dapat berjalan dengan lancar dan tersusun. 

Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
"Setiap dari kamu adalah gembala, dan kamu semua bertanggungjawab atas rakyat (dipimpinnya).
Perlembagaan, Pimpinan dan Anggota

Setiap organisasi yang ingin mencapai tujuannya, harus memiliki perlembagaan atau manhaj yang jelas dan bergerak menurut apa yang telah disepakati di dalam perlembagaan. Dan di dalam organisasi, mestilah ada pimpinan yang menguruskannya. 

Asy-Syahid Imam Hassan al-Banna mengatakan: 
"Mengulangkaji seluruh organisasi atau bangsa-bangsa, anda akan dapati bahawa asas keberhasilan, kebangkitan dan pembangunannya ialah adanya manhaj tertentu dan adanya kelompok yang bergerak atas dasar manhaj tersebut."
Satu organisasi tidak mungkin dapat bergerak tanpa pimpinan yang mengatur seluruh gerakkanya, menentukan tujuan dan sasaran serta sarana, mengawasi dan mengawal perlaksanaan programnya. Dalam beberapa hal yang memerlukan penjelasan, setiap organisasi dapat merujuk kepada pimpinan tersebut. Selain itu pimpinan juga berfungsi menghapuskan perselisihan yang timbul. Oleh kerana itulah, anggota mestilah taat dan mengikuti arahannya., mendukung dan meluruskan perjalanannya dengan cara memberikan saran dan musyawarah.

Organisasi tidak akan bernilai jika pimpinannya tidak berwibawa dan tidak ditaati anggotanya dalam persoalan yang ma'ruf, bukan dalam persoalan yang mungkar. Jika pemimpin seorang jamaah tidak di taati, maka bagaimana mungkin ia dapat melaksanakan gerakan dan usaha mencapai tujuan? Bagaimana mungkin anggota sesuatu organisasi akan melaksanakan tugasannya jika mereka tidak mempunyai ketaatan pada pimpinan.

Bersambung:
Al-Qiyadah wal Jundiyyah 2: Pimpinan dan Keanggotaan

Insha Allah.

Abdullah Hakimi
22 Jun 2013
Blang Krueng
Aceh Besar

Tiada ulasan: