Selasa, 17 Mei 2011

Berjalan Tanpa Henti


Sahabatku, tatkala hatimu gundah, berdegup jantungmu resah, Bukanlah perkara itu menjadi masalah, Tapi dirimu yang lupakan ALLAH, Duhai sahabatku, di sini aku menulis, buatmu, menenangkan hatimu yang resah gelisah, seakan awan mendung menunggu badai taufan. Untukmu yang dirundung masalah... Terimalah.. Berjalan Tanpa Henti

********* 
(Teruskan berjalan, sehingga kau tidak sanggup berjalan lagi)
Teman,
Hatiku terluka lagi,
Hatiku menjerit derita lagi,
Batinku seakan-akan menjerit di tengah dimensi malam,
Aku seakan-akan jatuh ke lubang yang dalam,
Tiada cahaya dapat ku lihat,
Hanya pandangan kelam yang menyerabut,
Akal dan fikirkanku…

Ahh!!!
Hatiku kian berdarah,
Luka semalam yang kian sembuh kini kembali parah,
Tubuhku bersandar kini lemah,
Terasa hebat mengalir di relung hati,
Seakan-akan aku mati…

Aku pejamkan mataku,
Aku terlalu lemah tiada berdaya,
Apakan daya aku hanyalah manusia,
Aku punya hati dan perasaan,
Dan aku bukanlah seorang pahlawan.

Teman,
Kau tahu,
Deritanya hati ini ku rasakan,
Siksanya hati ini bermain di perasaan,
Ahhhh…
Aku yang merasainya…

Aku melihat mushaf di sisiku,
Seakan-akan hatiku terpanggil untuk membukanya,
Hatiku di hiris kepiluan,
Tapi ku gagahkan jua,
Tapi kau tahu teman,
Tiba-tiba detak jantungku berhenti sebentar,
Terasa guruh menyambar hatiku…
Aku terpana…

Aku sendiri dalam duniaku yang kelam,
“Ahh…”bentak hatiku,
Aku berada di ruang dimensi infiniti,
Kosong,
Hanya yang ada gelap,
Kau tahu teman,
Itulah hatiku,
Raja dalam jiwaku…

Saat aku membuka,
Saat aku membaca,
Seperti suatu kuasa yang menarik hilang dimensi infiniti,
Akal ku kembali berfungsi,

“Alif Lam Mim, Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” tapi mereka tidak di uji. Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. Taukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahawa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangat buruklah apa yang mereka tetapkan itu. “- (QS:Al-Ankabut: 1-4)

Dan akhirnya mataku kembali terbuka,
Rasional mula aktif kembali,
Seakan-akan cahaya datang menyinari,
Sebuah rasa hati,
Aku cuba tersenyum kembali,
Aku cuba melihat hati,
Dan baru aku tahu,
Ego menguasai diriku,
Aku merasakan aku yang terbaik,
Tapi bila ujian melanda,
Seakan akulah yang terhina.
Aku kembali melihat ia,

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” 
(QS;Al-Baqarah: 286)

Baru aku menyedari,
Aku sebenarnya mampu,
Tapi aku tidak tahu hakikat diri,
Kerana ego menguasai diri,
Aku ingin kembali,
Sepertinya ruang dimensi dan waktu,
Memanggilku lagi,

Aku kembali bangkit,
Ingin berada di barisan hadapan lagi,
Cuma teman,
Temanilah aku,
Saat aku lemah,
Dan perlu kau tahu,
Aku hanya manusia biasa,
Tahu akan kekurangan diri.

 *******
Tatkala ini, aku cuba menulis,
Di kesepian malam yang hening,
Buat sahabatku itu,
Inilah coretan hati yang dapat ku ukirkan buatmu,
Agar ia bisa menyembuhkan sedikit luka di relung hatimu.
~Bahuku sedia untuk menjadi sandaranmu~

Akhukum fillah ilal Jannah, Insha ALLAH,
Abdullah Hakimi Bin Zanal Abidin
Blang Kreung-Banda Aceh
 17 Mei 2011
3.42 WIB

-Mode: Sakit kaki baru lepas main futsal, dalam program pengurusan badan/jasmaniyyah

Tiada ulasan: