Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar!
Alhamdulillah, Allah memberiku keringanan untukku menulis lagi. Berkisar tentang kehidupan lagi. Seusai menulis tentang Bara Cinta-Nya Badar, sedang berbaring Allah memberi ilham kepadaku untuk menjawab Gerimis di Kala Mendung. Ya! Tulisan ini kesinambungan tulisan itu.
Aku tersenyum sendirian di kala ini. Sambil mendengar lagu Dari Sujud ke Sujud. Melihat keluar jendela, awan berarak menutupi bulan purnama. Cerah. Menawan setiap kali menjadi penuh. Cemburu sang bintang di langit. Kebesaran Allah. Bulan ibarat Islam dan kegelapan langit ibarat pejuang bathil. Walaupun cahaya tidak sekuat mentari, tapi masih memantulkan cahaya mentari! Begitulah ibarat Islam di zaman sekarang.
Melihat dan mendengar kata bisikan seorang teman~ kejap! Seorang sahabat. Halus tapi menusuk! "Pedang sakti" yang dimilikinya. Subhanallah...Sesuatu yang Allah berikan kepada beliau. Moga kekal di tangannya. Masa dan sihat merupakan keadaan dan suasana yang Allah akan berikan kepada hamba-Nya sebagai ujian yang ingin mendekatkan diri pada-Nya. Fitrahnya kita lemah. tapi tersenyumlah. Syurga menanti.
Sewaktu gerimis turun di kala awan mendung menyelimuti Bumi. Allah membuka pintu rahmat seluas-luasnya. Oleh sebab itu antara keadaan dan suasana doa yang dimakbulkan adalah sewaktu hujan. Hujan adalah rahmat untuk kehidupan.
Ramai yang tertanya-tanya, mengapa Allah sentiasa memberi ujian kepada hamba-hamba-Nya. Sehinggakan tidak mampu untuk menempuhinya. Jawapannya mudah. Allah ingin kita kembali kepada-Nya. Kembali agar diri kita merasa bertuhan.
Sering! Apabila kita memberi jawapan sebegitu, pasti ada bertanya. Jika Allah beri ujian sebegitu, mengapa sungguh berat sehingga tidak mampu untuk memikulnya. Jawapannya, Allah amat sayang pada kita. Titik!
Kalau benar Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, mengapa Allah seperti itu. Bukankah perlu beri kasih sayang? Jawapannya ada pada sejarah hidup kita. Kita adalah hamba-Nya. Kita tercipta atas kasih sayangnya. DIA... ibarat ibu, dan Dia.. Ibarat juga bapa. Mendidik manusia agar manusia tunduk dan patuh kepada-Nya. Kita ibarat bayi yang baru lahir. Di program dengan suasana dan pengalaman.
Mengapa di didik dengan suasana dan pengalaman?
Kembali pada kepada kehidupan kekasih-Nya, Muhammad. Beliau dididik dengan suasana dan keadaan. Beliau menjadi yatim tatkala masih di dalam kandungan. Menjadi anak yatim piatu seusia enam tahun. kanak-kanak yang masih perlukan didikan dan belaian kasih sayang. Dibela pula oleh datuknya yang uzur. Tapi Allah mengambil datuknya pula seusia lapan tahun. Sendiri kembali. Sedihkan? Kita perlukan kasih sayang pada waktu itu. Tapi tidak dapat. Melihat sahabat-sahabat lain ada kasih sayang dari orang tua. Tidakkah di hati ada rasa cemburu?
Sewaktu kaum Musyrikin Mekah menggencar serangan fizikal terhadap beliau dan pengikutnya. Allah menarik kedua orang yang beliau cintai, Khadijah dan Abu Talib. Mengapa begitu? Adakah Rasulullah tidak bersedih? Tidak! Rasulullah bersedih. Rasulullah juga manusia. Punya hati dan perasaan. Mengapa Allah ambil mereka? Mengapa?
Kerana Rasulullah SAW adalah kekasih-Nya. Apabila Sang Kekasih melihat kekasihnya itu menyayangi orang lain melebihi dirinya, apakah sang kekasih tidak cemburu? Pastilah cemburu! Oleh sebab itu Allah mendidik Nabi agar Nabi mencintai-Nya. Lebih dari sesiapa pun. Adanya Khadijah dan Abu Talib sebagai pelindung? Tidak! Itu bersifat sementara. Allah Maha Kuasa! Maha Pelindung!
Apa kaitan dengan kita?
Kita adalah umatnya. Kita adalah orang yang Rasulullah cintai. Setiap apa yang Rasulullah cintai, Allah pun mencintai. Setiap orang yang ingin kembali pada-Nya, pastilah Allah akan menguji kita persis dia menguji kekasih-Nya. Allah itu Maha Cemburu! Sedangkan si kekasih boleh menguji kita tentang kesetiaan pasangannya. Inikan Allah, Tuhan pemilik segala hati.
Itulah hikmah ujian yang sentiasa Allah berikan. "Cenderahati" dari Allah untuk kita agar kita mengingati dan simpan di dalam hati. Semuanya ada kaitan dengan Allah. Tatkala kita dalam kesusahan. Siapakah kita akan cari dan sebut namanya? Pasti terpacul nama Tuhan kan?
Benar! Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hanyasanya kita tidak sedar... Cintanya Allah pada kita. hanya kita yang tidak menghargai pemberian yang sangat bernilai yang Allah hadiahkan. Kasihan kan bila pemberian tak di hargai. Sebab itulah, benda yang kita tidak hargai, di sana kita akan di berikan "punishment" darinya. DIA kecewa! Subhanallah...
Dikala kesempatan ini, Moga tulisan ini Allah menilainya sebagai Ibadah, Jauh dari noda dosa dan karat nafsu. Moga tulisan ini memuhasabah diriku. Tulisan yang di tulis, jika tidak melakukan penambahbaikan dari amalan. Pastilah DIA kan kecewa. Cakap tak serupa bikin!
Jadi sebelum menutup tulisan ini, ada nukilan dariku untuk di persembahkan kepada diriku, kamu, mereka dan semuanya yang membaca tulisan ini. Terimalah kesinambungan dari Gerimis Di Kala Mendung, Seusai Mentari Menyinari...
*****************
Berjalan di tengah sawah,
Burung-burung berterbangan,
Subhanallah...
Indahnya ciptaan.
Memandang pula di ufuk Barat,
Matahari mahu membenamkan diri,
Hati terasa berat,
Untuk segera pulang membersihkan diri.
Gerimis yang tadinya turun,
Akhirnya berhenti,
Pelangi membentuk warna-warna kiasan spektrum,
Terbias dari cahaya mentari yang menyinari.
Matahari kian terbenam,
Ku segera melangkahkan kaki,
Pulang ke rumahku yang usang,
Masih lagi kebasahan meredah gerimis,
Ikut kata hati,
Kaki mengikut kata,
Saling melengkapi.
Aku tersenyum riang,
Aku sampai ke destinasi,
Aku segera menyiapkan diriku,
Kerana sebentar lagi aku akan menghadap-Nya.
Subhanallah,
Malam segera berlabuh,
Matahari kian terbenam,
Bulan pula memunculkan diri.
Allah~
Hanya itu yang terpacul dari mulutku...
Seusai mentari menyinari,
Bulan pula memantulkan cahaya mentari,
Malam menyelimuti langit tinggi,
Subhanallah,
Tenang dan damai di hati.
Ujian yang melanda,
Ada penyelesainnya,
Jangan cepat melatah,
masih ada Allah.
Subhanallah...Subhanallah...Subhanallah...
kembalilah kepada-Nya...
Semuanya kurniaan Ilahi,
Hargailah dan laluilah pemberian-Nya,
Jangan cepat melatah dan marah,
Jika tidak mampu,
Mintalah kekuatan dari-Nya.
Dan..
Kembalilah kepada-Nya.
Malam gelap gelita,
Janji Allah tetap ada,
Allah akan turun ke langit dunia,
Setiap malam menjelma,
Pintalah..pintalah.. dan pintalah...
Dari sujud ke sujud,
Pintalah dan bertasbihlah,
DIA mencintaimu....
Seusai Mentari Menyinari,
DIA dekat di sisimu...
*******************
Abdullah Hakimi
1.28 WIB
Blang Kreung-Banda Aceh
19 Ogos 2011
Tiada ulasan:
Catat Ulasan