Sewaktu membelek-belek MP3 Nasyid yang terdapat dalam simpanan, tertarik dengan lirik yang terdapat dalam nasyid nyanyian kumpulan Firdaus. Teringat pada sahabat-sahabat perjuangan. Suka duka pahit bersama. Terkadang ada yang dirahsiakan.
Menangis sepi tanpa beritahu. Sendirian. Namun rasa percaya dalam diri seseorang tidak kesampaian.
Ya! Itulah ukiran ukhuwwah. Namun perlaksanaannya sukar mahu dijalankan. Namun berusaha menjadi sahabat yang baik mengambil masa. Tidak hanya sebentar membina keyakinan. Mengambil MASA.
Terfikir, seandainya cerpen 'Tersenyum Pelangi Pada Surat Cintaku' menjadi drama pendek, nescaya lagu ini menjadi pilihan untuk menjadi opening drama.
Senyum sendiri sambil menguis-nguis rumputan di luar. Melihat bulan terang benderang.
Senyum...
Senyum sendiri sambil menguis-nguis rumputan di luar. Melihat bulan terang benderang.
Senyum...
---------------------------
Ku sambut bahagia dengan tangan terbuka
Kau balas dengan senyuman seadanya
Ku tahu ada sesuatu yang berbeza
Kau hanya diam seribu bahasa
Hanya di matamu yang cuba berbicara
Bahwa saat ini hatimu terluka
Kau tahu ku ada di sini untukmu
Mencuba tak berkedip
Menahan tegar di hujung mata
Hingga kau pun tak kuasa
Berderailah airmata
Dalam pelukku kau curahkan semua
Menangislah...
Kadang manusia terlalu sombong untuk menangis
Lalu untuk apa airmata telah dicipta
Bukan hanya bahagia yang ada di dunia
Menangislah...
Di bahuku kau berikanku kepercayaan
Bahwa laramu adalah haru biruku
Kerna ku adalah sahabatmu
Menangislah...(dibahuku ku disini untukmu)
Menangislah...(dibahuku kerna ku sahabatmu)
Album : Dunia Yang Lebih Indah
Munsyid : Firdaus
Di bahuku kau berikanku kepercayaan
Bahwa laramu adalah haru biruku
Kerna ku adalah sahabatmu
Menangislah...(dibahuku ku disini untukmu)
Menangislah...(dibahuku kerna ku sahabatmu)
Album : Dunia Yang Lebih Indah
Munsyid : Firdaus
Tiada ulasan:
Catat Ulasan