Sabtu, 28 Julai 2012

Kitalah Yang Mewarnai Hari Esok

[Status Facebook]

Satu soalan cepumas dari ketua jurusan kepada saya.

"Kamu mahasiswa tahun 5, mengapa kamu masih berdiam diri dari melakukan penelitian? Tidak ada gunanya jika kamu banyak membaca tapi tidak ada satu penghasilan yang dapat kamu lakukan."

Saya menunduk ke lantai.

Lalu saya menunjukan beberapa kertas kerja baik dalm bentuk word dan powerpoint yang telah lama saya simpan.

Lalu dengan nada marah, beliau mengatakan lagi:

"Setelah kamu membuat penelitian, kamu simpan hanya untuk diri kamu, nescaya kamu yang rugi! Tiada nilai tambah buat kamu!"


----------------------------------

#Apabila kamu bertemu sahabat kamu yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, janganlah kamu membunuh potensinya. Apabila kamu takut untuk mempercayainya, maka kamu tidak mempercayai kehendak Tuhan.

Apabila dia berkata 'jadi!', maka akan jadilah ia!

Apabila kita tidak meletakan input sewaktu hendak memulakan proses, maka tidak akan akan terjadi satu hasil pun jika tiada keyakinan dalam melaksanakannya.

Secara sunnatullah, apabila kamu tidak memberi, kamu akan rugi.

Apabila melihat sahabatmu punya potensi, asahlah supaya ia dapat memberi juga dan manusia lain mendapat manfaat dengan memberi.

Percayalah!

----------------------------------

Kita terlupa di dalam diri kita, ada banyak kekuatan yang masih belum di keluarkan. Masih lagi dipengaruhi oleh fikiran-fikiran yang negatif. Kita lupa pada ayat 'wa fii anfusikum, Afalaa tubshirun' (Az-Zaariyat: 21). Maksud dari ayat tersebut, '...dan juga pada diri kalian. Apakah kalian tidak memperhatikan.?'.

Di dalam usia saya yang sudah tahun ke-5 di bumi Aceh, saya sudah di latih tentang banyak perkara. Penghasilan kertas kerja, work-designing, brainstoriming, ber-synergy dan sebagainya. Saya akui terkadang apabila saya ingin menjadi sukarela, saya seakan-akan di halang dari melakukan ia. Hairan. 

Sepanjang pembacaan saya, barulah saya tahu, itu adalah friendship killer. Dalam sesebuah kumpulan, pastinya mempunyai berbagai potensi yang ada pada setiap orang. Saya percaya yang membaca tulisan ini pasti mempunyai potensi-potensi tertentu yang belum di asah secara tajam. 

Seringkali yang terjadi adalah apabila seseorang yang mempunyai kelebihan di dalam bidang tertentu, kita sebagai sahabat atau keluarga menghalang potensi yang ada sehingga potensi yang ada dipendam yang pada akhirnya kitalah yang membunuh potensi pada diri orang lain?

Rasa tidak bersalahkah anda?


Pernahkah anda laluinya?

Saya percaya, potensi yang ada pada diri seseorang adalah nilai yang berharga untuk Islam. tetapi kita sebagai umat Islam membunuh potensi orang lain sehingga ia menjadi satu kerugian bagi umat Islam. 

Ilmu tanpa amal adalah sia-sia. 

Ya, kita akui... Tapi apabila seseorang yang berilmu tanpa sempat ia mengamalkannya kerana di bunuh oleh anda, apakah anda tidak bertanggungjawab? 

Fikiran anda janganlah jauh terpesong dari perbahasan ini. Harus di fahami, selagi ilmu tidak melanggar syara', selagi itu ia berpotensi untuk berkembang. 

Kita mencari yang terbaik, namun tidak mengasah yang sudah ada didepan mata untuk menjadi yang terbaik. 

Seorang pemikir, Victor Hugo mengatakan:
"Fikiran adalah kekuatan yang sangat efektif, tanpanya, setiap kekuatan hanya besar saja."
 Untuk mencari yang terbaik, haruslah lihat di sekelilingmu,

Adanya kemampuan, berilah ia peluang,

Jangan sehingga anda mengatakan

"Ruginya aku tidak melahirkan generasi pelapis!"

Diri sendiri yang bodoh dan membodohkan orang lain.

Rugi bukan?

Abdullah Hakimi Bin Zanal Abidin
Erti Memberi Pada Menerima
Blang Kreung, Aceh Besar

Ini Ramadhan ke-8,
Lindungilah lidah dan hatiku dari mencaci dan memaki orang lain.

Tiada ulasan: